Senin, 09 April 2012

Pencerahan

Sunday, 08 Apr 2012

Pagi itu, seperti biasanya. Gue lagi cerita-cerita ke anak kamar gue tentang khayalan gue tentang masa depan, dengan pede gue ceritain semua khayalan masa depan gue yang agak menjijikan itu, dan anak-anak pada dengerin cerita gue dengan seksama.

Kata Anis gue itu orangnya sangat jago “mengkhayal” emang maksut dari mengkhayal ini sebenernya apa gue juga gak ngerti, tapi coba gue pikir, gue pikir, gue pikir..............dan gue masih gak ngerti. Dan.....

Anis : “sar, kamu suka nulis gak sih?”

Gue : “enggak sama sekali, kenapa nis?”

Anis : “gapapa. Sayang aja sar, soalnya menurut aku kamu itu bagus loh kalo nulis semua isi cerita dan khayalan-khayalan kamu.”

Gue : “oh, gitu ya nis?”

Anis : “iya sar, serius deh. Coba aja nulis, mulai dari cerita-cerita kecil, nanti siapa tau kamu bisa jadi kaya Raditya Dika....”

Gue : “hahaha ide bagus tuh nis... jadi sekarang gue udah tentukan nis..... gue mau jadi penulis seperti Raditya Dika (sambil mengepal tangan dan menggigit bibir, terlihat sangat optimis).”

Anis : “iya sarah, semangat ya jadi penulis seperti Raditya Dika!! (menepuk pundak gue)”

Gue : “iya, makasih ya nis... mohon doanya!!! (memeluk anis)”

Ya! Sejak saat itu, gue merasa mendapat seperti ‘pencerahan’ tentang kelanjutan hidup gue nanti, gue ngeliat seperti ada titik cahaya didalam lubang yang gelap. Dan gue putuskan bahwa gue akan mulai M-E-N-U-L-I-S!!! Apapun isinya, bagaimanapun cerita dan isinya gue akan coba untuk nulis setiap pengalaman atau semacam kejadian yang gue alami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar